PENGEMBANGAN
TIM DALAM ORGANISASI
Hakekatnya TIM terletak pada satu
kata, yaitu SINERGI ;
Berasal dari Bahasa Yunani, yaitu
SUNERGOS ( bekerja sama )
Sun :
bersama
Ergon : bekerja
#
Tim beranggotakan
orang-orang yang dikoordinasi untuk bekerja sama. Terjadi saling ketergantungan
yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan suatu
tugas.
#
SINERGI adalah daya kerja
tim, untuk menyatukan tenaga / potensi individu, untuk menutub keterbatasan
individua agar sasaran yang tercapai lebih banyak dan lebih besar.
Jkadi akan dikatakan suatu
organisasi itu apabila dilakukan secara bersama-sama.
Gunakan filosofi BATANG LIDI....
1 lidi dengan karakter dan sifat
lidi
Beberapoa lidi terpisah dengan
masing-masing karakter dan sifat yang berbeda
Sekumpulan lidi menjadi satu
membentuk suatu benda yang lain ( sapu ) yang memiliki karakter dan sifat yang
sama.
TEAM BUILDING ( membentuk team
dalam suatu organisasi )
Ada beberapa tahapan untuk
membentuk nsuatu tim yaitu :
1.
Mengenali Diri Sendiri dan
mengenali Orang Laen
Sebelum pribadi-pribadi
berkumpul membentuk suatu tim, tiap pribadi harus mengenali diri sendiri
terlebih dahulu. Tahu siapa dirinya, kemempuan, minat, dan kekuranganya ( Intra
personal Relationship ) khususnya sebelum bergabung di SSFC.
Setelah mengenali diri sendiri,
maka kita diharuskan untuk mengenali diri orang lain. Tahu siapa dia,
kemampuannya, dan kekurangannya ( Inter Personal Relationsip ) khususnya
sebelum bergabung di SSFC.
Sikap apa-apa saja yang perlu dimiliki sebelum mengenal diri orang lain,
diantaranya :
a.
PEKA ( Simpati – Empati )
Memiliki kepekaan terhadap orang lain, terutama ketika orang lain dalam
kesulittan atau mendapat musibah.
Bersimpati dengan ikut merasakan kesulitan yang sedang dihadapi. Kepekaan
tidak perlu menunggu orang lain tersebut meminta pertolongan kepada kita, namun
sebelum ia meminta tolong.
Kepekaan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu, peka terhadap internal
organisasi dan external organisasi.
b.
PEDULI ( Perhatian )
Salah satu kebutuhan dasar manusia itu adalah diakui keberadaanya di
dalam suatu organisasi / komunitas.
Sebisa mungkin kita harus bisas mengakui sekecil apapun eksistensi,
kemampuan atau keberadaan orang lain di dalam organisasi dan ini sangat besar
artinya untuk orang tersebut.
Peduli terhadap sekecil apapun yang berorientasi pada penyelesain
masalah.
c.
POPSITIF ( Berfikiran
positif – tidak berburuk sangka )
Berfikir positif secara psikis membuat kita lebih tenang. Berburuk sangka
mengakibatkan kita selalu merasa cemas, dan akhirnya membuat kita mengalami
kelelahan psikis dan kemunduran dalam berfikir.
Berfikir negatif secara premature ( labeling personal ) yang
mengakibatkan cap buruk terhadap orang lain, padahal belum tentu orang tersebut
akan melakukan yang buruk di dalam organisasi mungkin saja malah sebaliknya (
creator maker ).
d.
PARTISIPATIF ( proaktif )
Merasa memiliki dan menjadi sebagaian dari organisasi, tidak hanya
berdiam diri, menunghu atau diajak orang baru bergerak.
Sebisa mungkin kita harus bisa dan berani menuangkan ide gagasan atau
wacana baru yang dapat dilakukan oleh organisasinya.
Selain itu juga harus proaktif ikut bertanggung jawab apabila ada
permasalahan yang timbul karena suatu hal.
2.
Membangun sikap kebersamaan
Ada 3 pilar untuk membangun sikap kebersamaan dalam suatu tim, yaitu :
MENGHARGAI + PERCAYA + KETERBUKAAN = KEBERSAMAAN
Sikap saling menghargai itu bisa dengan menerima rekan suatu tim apa
adanya dengan seluruh kekurangan dan kelebihannya.
Setelah kita bisa menghargai rekan satu tim maka dengan sendirinya kita
akan sedikit belajar untuk mempercayai teman kita walaupun dengan batas
kepercayaan tertentu.
Dari saling percaya inilah akan memberi pengaruh positif karena
dimungkinkan setiap anggota akan mengungkapkan perasaan dan perbedaan secara
terbuka.
Saling menghargai, saling percaya, saling terbuka itu merupakan sikap
dasar yang penting dalam pembentukkan suatu tim.
Organisasi SSFC berbasis kebersamaan dan demikrasi yang berakar dari
saling menghargai, saling percaya dan saling terbuka.
3.
TIDAK MERENDAHKAN KEMAMPUAN
ORANG LAIN
Sekecil apapun kemampuan orang lain hendaklah kita tidak menjadikan suatu
kekurangan dari orang tersebut. Karena setiap orang memiliki hak yang sama
untuk mengembangkan potensi dan bagi yang merasa lebih mampu sudah merupakan
suatu kewajiban untuk mentransfer ilmunya kepada yang belum tau.
Di organisasi SSFC dilatar belakangi oleh tingkat usia, sosial,
pendidikan. Dan minat sangat berfariatif tapi pada dasarnya setiap orang pasti
memiliki KEMAMPUAN karena ia memiliki MINAT sebelum masuk organisasi SSFC.
4.
MEMILIKI PEMIMPIN YANG
BERTANGGUNG JAWAB
Arti sinkatnya adalah seorang pemimpin harus punya pilar karakter yang
kuat. Ada3 dasar pilar karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
menurut( khi hajar dewantara ) :
Ø
ING NGARSO SUNG TULODO (
teladan )
Ø
ING MADYO MANGUN KARSO (
pembimbing )
Ø
TUT WURI HANDAYANI (
motivator )
Pemimpin tersebut harus tau isi
arti dan makna dari 3 pilar tersebut dan pandai juga dalam mengaktualisasikan
di organisasi SSFC.
Akan
dikatan TIM apabila dalam suatu organisasi itu memiliki tujuan kependirian (
contoh SSFC didirikan atas tujuan tertentu, bisa dilihat di AD/ART SSFC ). Maka
dari itu sudah sepatuhnya seluruh personal yang ada didalamnya harus mengikuti
aturan aturan yang sudah ditetapkan. Bagi pelindungan, penasehat, pengurus dan
anggota ( inti dan partisipan ) harus bersinergis menjalankan, tugas, dan
kewenangannya untuk kelangsungan organisasi SSFC ini.