Jumat, 18 Maret 2016

PENGEMBANGAN TIM DALAM ORGANISASI



PENGEMBANGAN TIM DALAM ORGANISASI

Hakekatnya TIM terletak pada satu kata, yaitu SINERGI ;
Berasal dari Bahasa Yunani, yaitu SUNERGOS ( bekerja sama )
Sun        : bersama
Ergon    : bekerja
#  Tim beranggotakan orang-orang yang dikoordinasi untuk bekerja sama. Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan suatu tugas.
#  SINERGI adalah daya kerja tim, untuk menyatukan tenaga / potensi individu, untuk menutub keterbatasan individua agar sasaran yang tercapai lebih banyak dan lebih besar.
Jkadi akan dikatakan suatu organisasi itu apabila dilakukan secara bersama-sama.

Gunakan filosofi BATANG LIDI....
1 lidi dengan karakter dan sifat lidi
Beberapoa lidi terpisah dengan masing-masing karakter dan sifat yang berbeda
Sekumpulan lidi menjadi satu membentuk suatu benda yang lain ( sapu ) yang memiliki karakter dan sifat yang sama.

TEAM BUILDING ( membentuk team dalam suatu organisasi )
Ada beberapa tahapan untuk membentuk nsuatu tim yaitu :
1.       Mengenali Diri Sendiri dan mengenali Orang Laen

Sebelum pribadi-pribadi berkumpul membentuk suatu tim, tiap pribadi harus mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Tahu siapa dirinya, kemempuan, minat, dan kekuranganya ( Intra personal Relationship ) khususnya sebelum bergabung di SSFC.
Setelah mengenali diri sendiri, maka kita diharuskan untuk mengenali diri orang lain. Tahu siapa dia, kemampuannya, dan kekurangannya ( Inter Personal Relationsip ) khususnya sebelum bergabung di SSFC.

Sikap apa-apa saja yang perlu dimiliki sebelum mengenal diri orang lain, diantaranya :
a.       PEKA ( Simpati – Empati )
Memiliki kepekaan terhadap orang lain, terutama ketika orang lain dalam kesulittan atau mendapat musibah.
Bersimpati dengan ikut merasakan kesulitan yang sedang dihadapi. Kepekaan tidak perlu menunggu orang lain tersebut meminta pertolongan kepada kita, namun sebelum ia meminta tolong.
Kepekaan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu, peka terhadap internal organisasi dan external organisasi.
b.      PEDULI ( Perhatian )
Salah satu kebutuhan dasar manusia itu adalah diakui keberadaanya di dalam suatu organisasi / komunitas.
Sebisa mungkin kita harus bisas mengakui sekecil apapun eksistensi, kemampuan atau keberadaan orang lain di dalam organisasi dan ini sangat besar artinya untuk orang tersebut.
Peduli terhadap sekecil apapun yang berorientasi pada penyelesain masalah.
c.       POPSITIF ( Berfikiran positif – tidak berburuk sangka )
Berfikir positif secara psikis membuat kita lebih tenang. Berburuk sangka mengakibatkan kita selalu merasa cemas, dan akhirnya membuat kita mengalami kelelahan psikis dan kemunduran dalam berfikir.
Berfikir negatif secara premature ( labeling personal ) yang mengakibatkan cap buruk terhadap orang lain, padahal belum tentu orang tersebut akan melakukan yang buruk di dalam organisasi mungkin saja malah sebaliknya ( creator maker ).
d.      PARTISIPATIF ( proaktif )
Merasa memiliki dan menjadi sebagaian dari organisasi, tidak hanya berdiam diri, menunghu atau diajak orang baru bergerak.
Sebisa mungkin kita harus bisa dan berani menuangkan ide gagasan atau wacana baru yang dapat dilakukan oleh organisasinya.
Selain itu juga harus proaktif ikut bertanggung jawab apabila ada permasalahan yang timbul karena suatu hal.
2.       Membangun sikap kebersamaan
Ada 3 pilar untuk membangun sikap kebersamaan dalam suatu tim, yaitu :

MENGHARGAI + PERCAYA + KETERBUKAAN = KEBERSAMAAN

Sikap saling menghargai itu bisa dengan menerima rekan suatu tim apa adanya dengan seluruh kekurangan dan kelebihannya.
Setelah kita bisa menghargai rekan satu tim maka dengan sendirinya kita akan sedikit belajar untuk mempercayai teman kita walaupun dengan batas kepercayaan tertentu.
Dari saling percaya inilah akan memberi pengaruh positif karena dimungkinkan setiap anggota akan mengungkapkan perasaan dan perbedaan secara terbuka.
Saling menghargai, saling percaya, saling terbuka itu merupakan sikap dasar yang penting dalam pembentukkan suatu tim.
Organisasi SSFC berbasis kebersamaan dan demikrasi yang berakar dari saling menghargai, saling percaya dan saling terbuka.
3.       TIDAK MERENDAHKAN KEMAMPUAN ORANG LAIN
Sekecil apapun kemampuan orang lain hendaklah kita tidak menjadikan suatu kekurangan dari orang tersebut. Karena setiap orang memiliki hak yang sama untuk mengembangkan potensi dan bagi yang merasa lebih mampu sudah merupakan suatu kewajiban untuk mentransfer ilmunya kepada yang belum tau.
Di organisasi SSFC dilatar belakangi oleh tingkat usia, sosial, pendidikan. Dan minat sangat berfariatif tapi pada dasarnya setiap orang pasti memiliki KEMAMPUAN karena ia memiliki MINAT sebelum masuk organisasi SSFC.
4.       MEMILIKI PEMIMPIN YANG BERTANGGUNG JAWAB
Arti sinkatnya adalah seorang pemimpin harus punya pilar karakter yang kuat. Ada3 dasar pilar karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin menurut( khi hajar dewantara ) :
Ø  ING NGARSO SUNG TULODO ( teladan )
Ø  ING MADYO MANGUN KARSO ( pembimbing )
Ø  TUT WURI HANDAYANI ( motivator )
Pemimpin tersebut harus tau isi arti dan makna dari 3 pilar tersebut dan pandai juga dalam mengaktualisasikan di organisasi SSFC.
        Akan dikatan TIM apabila dalam suatu organisasi itu memiliki tujuan kependirian ( contoh SSFC didirikan atas tujuan tertentu, bisa dilihat di AD/ART SSFC ). Maka dari itu sudah sepatuhnya seluruh personal yang ada didalamnya harus mengikuti aturan aturan yang sudah ditetapkan. Bagi pelindungan, penasehat, pengurus dan anggota ( inti dan partisipan ) harus bersinergis menjalankan, tugas, dan kewenangannya untuk kelangsungan organisasi SSFC ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar