Senin, 21 Maret 2016

Spesifikasi Suzuki Satria FU 150



Spesifikasi Suzuki Satria FU 150 
Mesin  :   
Jenis  : 4-Tak, DOHC, Berpendingan Udara, SACS, 4-Katup
Jumlah Silinder : 1 (satu)
Diameter Silinder : 62 mm
Langkah Piston : 48.8 mm
Kapasitas Silinder : 147.3 cc
Perbandingan Kompresi : 10.2 : 1
Daya Maksimum : 16 Ps/9.500 rpm
Torsi Maksimum : 1.27 Kg.m . 8.500 rpm
Karburator : MIKUNI BS 26 – 187
Saringan Udara : Jenis Kertas
Sistem Starter : Elektrik dan Kaki
Sistem Pelumasan : Perendaman Oli

Dimensi :     
Panjang Keseluruhan :1.945 mm
Lebar Keseluruhan : 652 mm
Tinggi Keseluruhan  : 941 mm
Jarak Antara As Roda  : 1.280 mm
Jarak Mesin ke Tanah  : 95 mm
Berat Kendaraan : 95 kg
Tinggi Tempat Duduk  : 764 mm
       
Transmisi :       
Kopling  : Manual plat majemuk tipe basah
Transmisi : 6 Percepatan
Arah Perpindahan Gigi :1 Ke bawah, 5 Ke atas
Rantai Penggerak : DID 428 DS, 122 mata
       
Rangka :  
      
Suspensi Depan : Teleskopik, pegas spiral, bantalan oli
Suspensi Belakang : Lengan ayun, pegas spiral, bantalan oli
Sudut Kemudi  : 45° (Kanan dan Kiri)
Radius Putar  : 2m
Rem DepanRem Belakang : Cakram/Cakram
Ukuran Ban Depan : 70/90-17 38S
Ukuran Ban Belakang  : 80/90-17 44S
       
Sistem Kelistrikan :       
Sistem Pengapian : CDI
Busi : NGK CR8E/ DENSO U24ESR-N
Accu : 12 V (2,5 Ah)/10 HR

Kapasitas :        
Tangki Bahan Bakar : 4,9 L
Dengan penggantian saringan oli : 1.100 ml
Tangki Oli Mesin : 1000 ml

Jumat, 18 Maret 2016

TEORI DASAR KEPEMIMPINNAN



TEORI DASAR KEPEMIMPINAN


Ajaran Kepemimpinan KI HADJAR SEWANTARA

                Ing Ngarso Sung Tulodo artinya sing ngarso sung tulodo itu didepan / dimuka, sun berasal dari kata ingsun yang artinya saya. Tulodo berarti jadi makna ing ngarso sung tulodo adalah meanjadi seseorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang-orang disekitarnya.sehingga yang harus dipegang teguh oleh seseotanng adalah kata dan perilaku suri tauladan.

Contoh implementasi tauladan di organisasi SSFC :
1.       Sudah menjadi anggota inti dan pernah menjadi bagian dari kepengurusan.
2.       Memahami dan mematuhi aturan dasar AD/ART SSFC ( bayar kas, hak dan kewajiban anggota dan aturan yang berlaku ).
3.       Mengetahui dan mengikuti aturan dan kebijakan pengda setempat ( jadwal kopdar dan agenda pengda ) dengan arti lain sering mengikutu acara pengda dengan baik dan benar ( penampilan, perilaku dan bahasa ).
4.       Mudah menerima masukan positif dan pandai menolak masukan apabila masukan tersebut bertentangan dengan tujuan organisasi tanpa menyinggung perasaan orang lain.
5.       Terbiasa menggunakan asas musyawarah mufakat untuk kepentingan organisasi.
6.       Sering melakukan touring pada saat acara resmi SSFC atau tidak resmi ( silaturahmi ).
7.       Punya prestasi internal ( touring jauh / ide dan pemikiran buat club ) dan prestasi external ( juara event suzuki mengatas namakan SSFC ).
Ing Madyo Mbangun Karso, boleh diartikan bahwa sebaik baiknya pemimpin itu adalah yang selalu memberikan bimbingan dan mendampingi orang-orang yang dipimpinya kapanpun dan dimanapun. Memberi kebebasan ke mereka untuk berfikir berkarya dan berekspresi bagi mereka yangmemiliki potensi, selain itu bisa di pertanggung jawabkan dan tidak memberikan citra buruk terhadap organisasi.
Contoh implementasi di organisasi SSFC :
1.       Memberikan pendidikan, latihan tahap dan pengawasan atads apa yang sudah ditugaskan.
2.       Memberikan sarana untuk menjalankan dan menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya.
3.       Memberikan masukan yang bermanfaat sehingga mempermudah pekerjaan.
4.       Bersikap adil dan tidak berkepihak pada kepentingan tertentu.
5.       DLL
Tut Wuri Handayani, tut wuri handayani artinya mengikuti dari belakang dan handayani berarti memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga tut wuri handayani ialah seseorang harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini dibutuhkan oleh orang-orang disekitar kita menumbuhkan motivasi dan semangat.
Contoh implementasi di organisasi SSFC :
1.       Memberikan support dan semangat kepada setiap individu yang sedang menjalankan tugas kepengurusan dan perjalannan non tugas.
2.       Memberikan penghargaan dan pengakuan atas segalahasil yang sudah diperoleh.
Bebrapa contoh dasar kepemimpinan yang dibutuhkan di dalam organisasi SSFC :
Seorang pemimpin harus :
1.       Memiliki perilaku yang baik ( good attitude ).
2.       Sudah anggota inti, pengalaman berorganisasi, pengalaman menjadi bagian dari kepengurusan, dikenal dan mengenal anggota dan pertisipan dan hobi touring.
3.       Pandai membaca situasi dan kondisi terakhir di dalam organisasi yang akan dia pimpin.
4.       Memiliki visi dan misi yang jelas ( pasti dan nyata ) dan terukur ( mampu dilaksanakan ) sesuai kebutuhan organisasi.
5.       Mendapatkan legalitas atau persetujuan dari penasehat, pengurus dan anggota tentang visinya sebelum menjalankan misinya.
6.       Denagn mendapatkan legimitasi itulah maka visi dan visi akan menjadi pekerjaan bersama ( tim ).
7.       Pandai dan menguasai semua mekanisme kerja dari masing-masing seksi yang dibawanya.
8.       Pandai berkomunikasi di lingkungan organisasi internal dan external ( club lain, sponsor, instansi dll ).
9.       Mempunyai komitment dan loyalitas yang cukup untuk menjalankan roda kepengurussan secara berkesinambungan.
10.   Selalu bersikap netral dan berpegang pada aturan yang sudah disepakati sebelumnya.
11.   DLL ( sesuai dengan karakter dan kebutuhan pengda masing-masing ).

PENGEMBANGAN TIM DALAM ORGANISASI



PENGEMBANGAN TIM DALAM ORGANISASI

Hakekatnya TIM terletak pada satu kata, yaitu SINERGI ;
Berasal dari Bahasa Yunani, yaitu SUNERGOS ( bekerja sama )
Sun        : bersama
Ergon    : bekerja
#  Tim beranggotakan orang-orang yang dikoordinasi untuk bekerja sama. Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan suatu tugas.
#  SINERGI adalah daya kerja tim, untuk menyatukan tenaga / potensi individu, untuk menutub keterbatasan individua agar sasaran yang tercapai lebih banyak dan lebih besar.
Jkadi akan dikatakan suatu organisasi itu apabila dilakukan secara bersama-sama.

Gunakan filosofi BATANG LIDI....
1 lidi dengan karakter dan sifat lidi
Beberapoa lidi terpisah dengan masing-masing karakter dan sifat yang berbeda
Sekumpulan lidi menjadi satu membentuk suatu benda yang lain ( sapu ) yang memiliki karakter dan sifat yang sama.

TEAM BUILDING ( membentuk team dalam suatu organisasi )
Ada beberapa tahapan untuk membentuk nsuatu tim yaitu :
1.       Mengenali Diri Sendiri dan mengenali Orang Laen

Sebelum pribadi-pribadi berkumpul membentuk suatu tim, tiap pribadi harus mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Tahu siapa dirinya, kemempuan, minat, dan kekuranganya ( Intra personal Relationship ) khususnya sebelum bergabung di SSFC.
Setelah mengenali diri sendiri, maka kita diharuskan untuk mengenali diri orang lain. Tahu siapa dia, kemampuannya, dan kekurangannya ( Inter Personal Relationsip ) khususnya sebelum bergabung di SSFC.

Sikap apa-apa saja yang perlu dimiliki sebelum mengenal diri orang lain, diantaranya :
a.       PEKA ( Simpati – Empati )
Memiliki kepekaan terhadap orang lain, terutama ketika orang lain dalam kesulittan atau mendapat musibah.
Bersimpati dengan ikut merasakan kesulitan yang sedang dihadapi. Kepekaan tidak perlu menunggu orang lain tersebut meminta pertolongan kepada kita, namun sebelum ia meminta tolong.
Kepekaan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu, peka terhadap internal organisasi dan external organisasi.
b.      PEDULI ( Perhatian )
Salah satu kebutuhan dasar manusia itu adalah diakui keberadaanya di dalam suatu organisasi / komunitas.
Sebisa mungkin kita harus bisas mengakui sekecil apapun eksistensi, kemampuan atau keberadaan orang lain di dalam organisasi dan ini sangat besar artinya untuk orang tersebut.
Peduli terhadap sekecil apapun yang berorientasi pada penyelesain masalah.
c.       POPSITIF ( Berfikiran positif – tidak berburuk sangka )
Berfikir positif secara psikis membuat kita lebih tenang. Berburuk sangka mengakibatkan kita selalu merasa cemas, dan akhirnya membuat kita mengalami kelelahan psikis dan kemunduran dalam berfikir.
Berfikir negatif secara premature ( labeling personal ) yang mengakibatkan cap buruk terhadap orang lain, padahal belum tentu orang tersebut akan melakukan yang buruk di dalam organisasi mungkin saja malah sebaliknya ( creator maker ).
d.      PARTISIPATIF ( proaktif )
Merasa memiliki dan menjadi sebagaian dari organisasi, tidak hanya berdiam diri, menunghu atau diajak orang baru bergerak.
Sebisa mungkin kita harus bisa dan berani menuangkan ide gagasan atau wacana baru yang dapat dilakukan oleh organisasinya.
Selain itu juga harus proaktif ikut bertanggung jawab apabila ada permasalahan yang timbul karena suatu hal.
2.       Membangun sikap kebersamaan
Ada 3 pilar untuk membangun sikap kebersamaan dalam suatu tim, yaitu :

MENGHARGAI + PERCAYA + KETERBUKAAN = KEBERSAMAAN

Sikap saling menghargai itu bisa dengan menerima rekan suatu tim apa adanya dengan seluruh kekurangan dan kelebihannya.
Setelah kita bisa menghargai rekan satu tim maka dengan sendirinya kita akan sedikit belajar untuk mempercayai teman kita walaupun dengan batas kepercayaan tertentu.
Dari saling percaya inilah akan memberi pengaruh positif karena dimungkinkan setiap anggota akan mengungkapkan perasaan dan perbedaan secara terbuka.
Saling menghargai, saling percaya, saling terbuka itu merupakan sikap dasar yang penting dalam pembentukkan suatu tim.
Organisasi SSFC berbasis kebersamaan dan demikrasi yang berakar dari saling menghargai, saling percaya dan saling terbuka.
3.       TIDAK MERENDAHKAN KEMAMPUAN ORANG LAIN
Sekecil apapun kemampuan orang lain hendaklah kita tidak menjadikan suatu kekurangan dari orang tersebut. Karena setiap orang memiliki hak yang sama untuk mengembangkan potensi dan bagi yang merasa lebih mampu sudah merupakan suatu kewajiban untuk mentransfer ilmunya kepada yang belum tau.
Di organisasi SSFC dilatar belakangi oleh tingkat usia, sosial, pendidikan. Dan minat sangat berfariatif tapi pada dasarnya setiap orang pasti memiliki KEMAMPUAN karena ia memiliki MINAT sebelum masuk organisasi SSFC.
4.       MEMILIKI PEMIMPIN YANG BERTANGGUNG JAWAB
Arti sinkatnya adalah seorang pemimpin harus punya pilar karakter yang kuat. Ada3 dasar pilar karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin menurut( khi hajar dewantara ) :
Ø  ING NGARSO SUNG TULODO ( teladan )
Ø  ING MADYO MANGUN KARSO ( pembimbing )
Ø  TUT WURI HANDAYANI ( motivator )
Pemimpin tersebut harus tau isi arti dan makna dari 3 pilar tersebut dan pandai juga dalam mengaktualisasikan di organisasi SSFC.
        Akan dikatan TIM apabila dalam suatu organisasi itu memiliki tujuan kependirian ( contoh SSFC didirikan atas tujuan tertentu, bisa dilihat di AD/ART SSFC ). Maka dari itu sudah sepatuhnya seluruh personal yang ada didalamnya harus mengikuti aturan aturan yang sudah ditetapkan. Bagi pelindungan, penasehat, pengurus dan anggota ( inti dan partisipan ) harus bersinergis menjalankan, tugas, dan kewenangannya untuk kelangsungan organisasi SSFC ini.

KODE ETIK



KODE ETIK SSFC INDONESIA

1.       RAMAH TAMAH
Setiap anggota SSFC terpanggil untuk membuka komunikasi dengan anggota baru, calon anggota, maupun pihak luar sehingga ikut serta dalam menciptakan suatu lingkungan maupun kondisi yang akrab.

2.       SOPAN SANTUN
Setiap anggota SSFC terpanggil untuk membudayakan sikap sopan dan santun dalam berfikir, bertindak, dan bertingkah laku serta ikut menjaga harkat, martabat, harga diri, dan nama baik organisasi.

3.       TOLONG MENOLONG
Setiap anggota SSFC terpanggil untuk membantu sesama anggota yang sedang mengalami kesulittan dalam perjalanan yang berkaitan dengan kendaraan, baik secara langsung maupun tidak langsung sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki.

4.       MUSYAWARAH MUFAKAT
Setiap anggota SSFC terpanggil untuk menjunjung tinggi kebebasan menyampaikan pendapat yang bertanggung jawab dan sepakat untuk melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat.